Samarinda (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda,
Kalimantan Timur meminta pemerintah setempat memulangkan anggota
organisasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang ada di daerah itu.
"Dari rapat koordinasi yang kami (MUI) lakukan bersama Kesbangpol,
kepolisian dan TNI pada Jumat (15/1), disinyalir ada hampir 100 Kepala
Keluarga anggota Gafatar berada di Kota Samarinda," ujar Ketua MUI
Samarinda, Zaini Naim, Senin.
Anggota kelompok Gafatar yang jumlahnya hampir 100 KK tersebut
lanjut Zaini Naim, berasal dari dua daerah, salah satunya dari Maluku.
"Berdasarkan rapat koordinasi tersebut, disepakati bahwa anggota
Gafatar yang berasal dari dua daerah di Indonesia tersebut harus
dipulangkan ke kampung halamannya untuk dibina di sana," kata Zaini
Naim.
MUI Samarinda menurut Zaini Naim, mensinyalir gerakan Gafatar sudah
mengarah pada pola yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Ada kecenderungan, pola yang dilakukan Gafatar, sama dengan PKI.
Jadi, pemerintah seharusnya segera mengambil langkah tegas agar gerakan
ini tidak semakin meluas," ujar Zaini Naim.
Walaupun membantah tidak mengatasnamakan agama, namun Zaini Naim
menyatakan, kelompok Gafatar menggunakan orang-orang beragama untuk
merekrut anggota.
Apalagi tambah Zaini Naim, salah satu tokoh kelompok Gafatar yakni,
Ahmad Musadeq, adalah mantan pimpinan aliran Al-Qiyadah Al Islamiyah
yang populer pada 2006 dan dinyatakan sesat karena mengaku diri sebagai
rasul.
Kemudian muncul aliran Milah Abraham, yang diduga metamorfosa dari
aliran Al-Qiyadah yang didirikan Ahmad Musadeq, komunitas ajaran yang
dianggap sesat sesuai Fatwa MUI karena mencampuradukkan ajaran Islam,
Nasrani dan Yahudi.
"Jadi, kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan jangan mudah
terpengaruh pada ajakan yang mengatasnamakan agama tetapi pada
prakteknya menyimpang dari ajaran Islam. Pemerintah harus segera
mengambil langkah tegas agar kelompok yang dapat merusak aqidah tersebut
tidak menyebar luas," kata Zaini Naim.
Sumber :
http://www.antaranews.com/berita/540693/mui-samarinda-minta-pemkot-pulangkan-anggota-gafatar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar